Wednesday, June 24, 2009

Lampu Merah1

Sepulang kerja, Markijan kebut melarikan motornya sampai dia lupa kalau dia sudah melanggar lampu merah. "Priit..!", bunyi pluit polisi menghentikannya. "Anda tidak lihat lampu merah?", tanya polisi sewot. Cengangas-cengenges Kijan menjawab, "Lampu merah sih saya lihat pak, tapi saya gak liat bapak". Hah??!!

Kumandan Upacara

Sehabis sholat subuh, Markijan, Markesot, Markisut dan Markoni ngobrol-ngobrol di depan musholla. "Guys, gue punya tebakan nih, daripada pusing-pusing mending nte-nte jawab tebakan gue", kata Kijan. Serempak temen-temen Kijan menjawab, "apaan tuuh?". "Kuman apa yang paling dihormati teman-temannya?", sahut Kijan. Semua saling lirik dan geleng-geleng kepala. "Kumandan upacara", hah??!!

Formalin

Sambil minum kopi, Markijan dan Markesot ngobrol-ngobrol. "Jan, sekarang lagi marak formalin ya", tanya Kesot. "Ya sih, tapi kamu tahu dari mana asalnya formalin?", jawab Kijan. Kesot geleng-geleng kepala. "Formalin itu berasal dari padang", kata Kijan. "Masa?", sahut Kesot. "Iya, itu formula buat ngawetin batunya Malin Kundang. Ketika orang-orang Barat menemukan diberi nama For Malin untuk menghormati Malin Kundang", hah??!!

Ke Dokter

Sudah 3 hari ini Markijan sakit. Badannya pada meriang dan perutnya mual-mual. Kemudian Kijan pergi ke dokter. "Sakit apa pak?", kata dokter. "Anu pak, badan meriang terus perut saya mual-mual terus", jawab Kijan. "Oh, gitu, buang air besarnya bagaimana?", tanya dokter. Dengan meringis Kijan menjawab, "Seperti biasa dok, masih jongkok", hah??!!

Jualan Cendol

Markisut coba-coba untuk jualan cendol. Suatu hari, ada seseorang yang datang untuk memesan cendolnya. "Bang, cendolnya satu ya?", pesan si pembeli. Setelah menerima pesanannya, orang tersebut marah-marah, "Bang, gimana sih kok cendolnya gak penuh nih?". "Ah, bapak ini bawel", jawab Kisut. "Pembeli itu adalah raja, bang!", ketus sang pembeli. Dengan muka masam, Kesot nyeletuk, "Raja kok beli cendol!", hah??!!

Ngidam

Suatu hari Markijan membawa anaknya ke klinik. Ada 3 ibu-ibu yg juga menemani anaknya."Wah, anaknya cantik, siapa namanya? "Ini dona", jawab ibu sebelahnya. "pastinya waktu hamil ngidam donat ya?, sahut Kijan. "Kalau yg ini?", tanyanya ke ibu yg lain. "Ini Dwi", jwb si ibu. "Berarti dulu ngidam duit ya", celetuk Kijan. Tiba2 ibu sebelahnya bangun dari tempat duduk dan bilang kepada anaknya, "Ayo Titi kita pulang!,hah??!!

Lampu Merah2

Setelah jadi supir taksi, Markesot bekerja sebagai supir pribadi. Suatu pagi, si Boss menyuruh Markesot kebut karena harus buru-buru sampe kantor. Tanpa pikir panjang, lampu merah-pun dilabrak Kesot. Tiba-tiba, "priit!", polisi menghentikannya. "Anda tahu apa artinya merah?", tanya polisi sewot. Sedikit gemetar namun tegas, Kesot menjawab, "tau pak! merah artinya berani!", hah??!!

Membeli Rokok

Markijan dan Markesot sedang asik ngopi. "Sambil merokok enak nih", celetuk Kijan. "Bagi dong rokokmu Jan", pinta Kesot. "Lho, katanya dah berenti?", tanya Kijan. "Iya, Jan ini baru sedang proses berenti merokok,dan ini tahap pertama", sahut Kesot. "Tahap pertamanya apa?", tanya Kijan. Sambil nyengir Kesot menjawab, "Berhenti membeli rokok", hah??!

Rumah Baru

Senang sekali Markijan kecil bisa pindah ke rumah baru. Paman Kijan, Markodam kemudian bertanya, "Bagaimana nak, senangkan dapat rumah baru?". "Iya paman, sekarang saya sudah punya kamar sendiri, tetapi saya tetap sedih", seloroh Kijan. "Lho, kok sedih kenapa?", tanya pamannya. Dengan polos Kijan menjawab, "Saya sedih, disaat saya sudah punya kamar sendiri, ayah dan mama masih tetap satu kamar". hah??!!

Tanda Bintang

Di ruangan tempat Markesot istirahat ada seperangkat komputer. Tetapi selalu Markesot gagal menggunakannya karena komputer itu dipassword. Kesot tanya sama Bedul, "Dul, kok gue gak bisa-bisa ya pake komputer ini?", tanya Kesot. "Passwordnya kali salah", sela Bedul. "Ah, kan gue suka ngintip lo kalau make komputer ini?", jawab Kesot. "Passwordnya apa emang?", tanya Bedul. "Gue ketik tanda bintang 5 kali", hah??!!

Supir Taksi

Di tengah perjalanan mengantar penumpang, Markesot tiba-tiba ditepuk bahunya dari belakang. Kontan Kesot menghentikan kendaraannya mendadak sambil gemetar, "Bapak bikin kaget saya saja", sahut Kesot. si Penumpang heran, "Lho,kenapa pak?", tanya penumpang. "Ini pertama kalinya saya nyupir taksi", sahut Kesot. "Emang sebelumnya kerja apa?", tanya penumpang. "Dulu saya supir mobil jenazah", hah??!!

Lampu Mati

Dalam perjalanan pulang malam itu, lampu mobil Markijan tiba-tiba mati. Maka dia berinisiatif untuk mengikuti mobil di depannya. Beberapa menit berjalan, tiba-tiba, "Braaak!", mobil Markijan menabrak mobil didepannya. Kemudian Kijan turun, "Anda bagaimana, kalau ngerem jangan dadakan dong!", sahut Kijan. Orang yang mengendarai mobil didepan malah balik marah-marah, "Anda tau ini dimana!?", "ini garasi saya!", hah??!!

Kijan Rukijan

Sewaktu masih SD, Kijan pernah ditanya gurunya ketika dikelas. "Kijan Markijan. R!",kata Guru dengan melihat absen. "Kamu kalau sudah pake nama Kijan, gak usah pake Markijan lagi, bilang sama bapakmu ya?". "Baik, bu", sahut Kijan sedih. "Eh, tapi ngomong-mgomong 'R' yang ada dibelakang namamu itu apa?", tanya Guru. Kijan memandang lesu, "oh..'R' itu Rukijan, bu"., hah??!

Geser Dikit Kek...

Setelah turun dari angkot, Markijan, Markesot dan Markisut bercakap-cakap. "Tau gak, masa gue dibilang om tadi, emang tampang gue dah tua ya?", celetuk Kesot. Kisut menyahut, "Masih mending, tadi gue dipanggil bapak, padahalkan tampang masih muda gini". Kemudian Kijan ikut bicara, "Lha, kalian mending dipanggil itu, tadi saya dipanggil 'kek' sama anak cewek itu". "Kok bisa?", tanya Kesot. "Iya, tadi pas anak itu masuk bilang, geser dikit kek", hah??!!

4 Sehat 5 Sempurna

Markijan dan Markesot sedang asik berjalan-jalan. Tiba-tiba terjadi kecelakaan. "Jan, coba kamu hubungi polisi", perintah Kesot. Sambil menolong korban, Kijan menelepon petugas, "Lapor pak, ada kecelakaan!", kata Kijan. "Bagaimana kondisi disana, ada korban?", jawab petugas. Dengan tegas Kijan menjawab, "1 meninggal, 2 luka ringan, 3 luka berat, 4 Sehat, 5 Sempurna pak!". hah??!!

Julukan

Sewaktu kecil, Markijan di sekolahnya dijulukin si peot oleh teman-temannya. Kemudian dia mengadu kepada gurunya, "Bu, saya gak terima temen-temen saya selalu menjuluki saya si peot", kata Kijan. "Ya sudah nak, nanti Ibu kasih pelajaran sama mereka, siapa saja yg memanggil kamu dengan nama itu?", tanya Guru. Dengan tampang kesal Kijan menjawab, "itu bu, si Gembul, Si Penjol, Si Pitak, si Pesing dan si Gepeng". hah??!

Cenggo

Markisut selain jualan sayur dia juga sesekali narik becak. Suatu hari ditempat mangkalnya ada bule yg memanggilnya. "Come here, come here!", panggil bule. "Gambir pak, ayo", sahut Kisut. "What?", tanya bule. "Ya, kuat pak, santai aja", seloroh Kisut. "Let's go!", kata bule semangat. Tapi Kisut malah marah-marah, sambil bilang,"Cenggo? emang becak mbahmu apa?", hah??!!

Batu Nisan

Malam jumat kemarin, Markijan dan Markesot terpaksa pulang melewati kuburan. Ditengah perjalanan, mereka terkaget melihat kakek-kakek sedang jongkok di pinggir kuburan. "Kek, bikin kaget saja, saya kira setan, kakek lagi ngapain malam-malam begini?", tanya Kijan. Dengan tanpa menoleh si Kakek menjawab, "Ini nak, kakek lagi memperbaiki nama kakek yg salah pada batu nisan ini", hah??!

Menunggu Bis

Markijan hendak pergi ke sebuah tempat, namanya 'Peace Building'. Dia bertanya kepada salah satu petugas, "Pak, bis yang ke Peace Building yang mana ya?". "Bapak tunggu saja disini nanti bis yang nomor 53 bapak naik", jawab petugas. Selang 3 jam, petugas masih melihat Kijan berdiri di tempat tadi. "Lho, bapak masih belum naik bis?", tanya petugas. "Yang lewat baru 45, pak, tinggal nunggu 8 bis lagi", hah??!

Naik Bajaj

Pagi itu Markijan terburu-buru masuk kerja, karena macet terpaksa dia naik Bajaj. "Bang, cepet ya, dah telat nih!", sahut Kijan. "Oke boss!", sahut supir bajaj. Ternyata Bajaj gak seperti biasanya main salip dan ngebut minta ampun, sampe Kijan nahan napas. "Bang, jangan terlalu ngebut, ngeri saya", ujar Kijan. Tanpa menoleh supir Bajaj bilang, "Tenang pak, Bapak merem aja seperti saya", hah?!

Jenis Kelamin

Sewaktu Markijan masih SD, dia pernah kebingungan untuk mengisi biodata masuk jadi anggota pramuka. "Maaf bu, ini kolom nama diisi ya?", tanya Kijan kpd gurunya. "Nama Orang tua juga bu?", tanyanya lagi. "Iya, naak", Guru sudah mulai bosan. "Kalau jenis kelamin bu, ditulis juga?", celoteh Kijan. Dengan kesal gurunya berkata, "Yang itu gak ditulis tapi digambar!", hah??!

Tuesday, June 23, 2009

Bubur ayam

Di suatu pagi, Markijan duduk-duduk sambil menikmati bubur ayam yang dijual tetangganya, Markisut. Sedang asyik-asyiknya makan, tiba-tiba orang sebelahnya marah-marah, "Bang, kok bubur ayamnya gak ada daging ayamnya?". "Iya pak maaf, tadi ayamnya habis", jawab Kisut. Tambah kesal org itu berkata, "Ini namanya bukan bubur ayam!" Si Kisut membela diri, "Pak, coba bapak beli lem tikus, kira-kira ada tikusnya gak?", hah????

Intel

Akhir-akhir ini, kampung Markijan selalu diawasi intel, mungkin mereka sedang mencari teroris yg bersembunyi. Kijan semakin lama semakin 'gerah' dibuatnya. Kijan berpikir bagaimana caranya supaya rumah dia gak didatangin Intel. Maka dia berinisiatif untuk menempelkan stiker besar didepan pintunya dengan tulisan, "INTEL INSIDE", hah??!

Bung Ginting

Waktu di Jogja, Markijan mengajak Ginting yang pendengarannya rada2 bolot. Lalu mampir untuk minum dawet. "Pesen 1 mas", kata Ginting. "Telas mas", sahut penjual. "Iya, pake gelas", sahut Ginting. Dengan muka kesal, penjual bilang, "Dasar Budek!". "Wah, jual gudek juga mas?", jawab Ginting datar. "Dasar Sinting!!", ketus penjual. "Lho, kok mas tau nama saya Ginting?, hah???

Berburu Rusa

Markijan, Markesot dan Markisut pergi berburu. Tiba-tiba mereka didatangi petugas, "Maaf, mana surat izinnya?", tanya petugas. Lalu Kijan menyerahkan surat izin berburu. "Wah, ini surat sudah kadaluarsa pak setahun lalu", kata petugas. Dengan santai Kijan menjawab, "saya tahu pak, tapi saya sedang memburu rusa yg tahun lalu, bukan tahun ini". Hah???!

Tukang Payung

Markijan suatu hari jalan-jalan ke pasar. Dia kemudian berhenti didepan seorang penjual payung bekas. "Ini payung berapaan, mang?", tanya Kijan. "Kalau yang bolongnya sebesar jempol cuma 15 ribu, pak, kalau yg ini cuma 5 ribu", jawab si penjual. "Kok, yg ini lebih murah, mang, kenapa?", tanya Kijan. Dengan senyum si penjual berkata, "Yang ini bolongnya sebesar kepalan tangan", hah???!

Granat Tangan

Suatu hari, Markijan dan Markesot menemukan 3 buah benda yg mirip dengan granat. "Kita lapor polisi aja, Jan, kita sudah menemukan 3 buah granat", kata Kesot. "Saya khawatir Sot, nanti kalau diperjalanan ada yg meledak salah satunya gimana?", tanya Kijan. Dengan santai Kesot menjawab, "Tenang aja Jan, kita bilang aja ke polisi kalau granat yg kita temuin cuma 2". Hah???!!

Nonton Konser

Malam sabtu kemarin, Markijan, Markesot dan Markisut nonton konser Solo Guitar di sebuah auditorium. Pemain gitar itu orang 'bule' dan permainannya benar-benar sangat mengagumkan. Setelah konser selesai, Kijan tepuk tangan keras sekali dan berkata, "not a play...not a play". Si bule bingung, "not a play?", katanya. "Maksudnya apaan, Jan?", tanya Kesot. "Bukan main artinya, dodol!", hah???!

Sekolahan Markodir

Tidak seperti biasanya, siang itu Markodir pulang sekolah lebih awal. "Kok kamu pulang lebih awal, kenapa?", tanya Ibunya. "Saya berhasil menjawab pertanyaan Buguru bu, jadi boleh pulang lebih cepat", jawab Kodir."Wah-wah, ternyata anak ibu memang cerdas dan patut dibanggakan, pertanyaan apa yang diajukan Buguru sama kamu?", tanya sang Ibu. Dengan muka sedih, Kodir berkata, "Siapa yang melempar kapur ke kepala ibu?", hah??

Teman SD Markijan

Sepulang dari kantor, Markijan kecapean, serasa penat kepala. Tiba-tiba anaknya berkata, "Ayah, tadi ada tamu, katanya teman ayah waktu masih SD, orangnya gemuk, botak dan berkumis". Sedikit kaget, Markijan menjawab, "Mustahil, di kelas ayah dulu tidak ada orang macam itu. Yang gemuk ada, tapi yg botak dan berkumis tidak ada!", hah??!!

Tukang Tempe

Tetangga Markijan namanya Markisut, dia seorang penjual sayur. Suatu pagi, dia keliling komplek sambil menawarkan sayurannya. Kemudian ada ibu-ibu yg memanggilnya, "Bang, tempe berapa harganya?". "Sekarang naik bu, 750", sahut Kisut. "Lho, di koran saya baca cuma naik 75, kok?. Dengan kesal Kisut menjawab, "Ya sudah ibu makan aja tempe yg ada di koran..", hah..??!!

500 Bebek

Markijan kecil pernah dibilangin oleh gurunya, "Tuh, liat nak, kalau dua orang wanita saja sedang ngobrol sudah seperti 1000 ekor bebek", kata guru. Keesokan harinya ada tamu wanita datang ke sekolah dan mencari guru tersebut, kebetulan dia nanya sama Markijan, "dek, pak guru ada?". Tanpa ba-bi-bu, Markijan langsung masuk ke ruangan guru dan bilang, "pak, ada 500 ekor bebek mencari bapak?". Haah???!!!!

Siapa Nama?

Markijan ditemani Markisut dan Markesot berangkat berlibur. Mereka bertiga naik kapal laut dengan kelas bisnis. Suasana ramai terlihat di kapal itu. Sambil duduk-duduk Markijan kemudian disapa oleh 2 orang penumpang lain. Salah seorang dengan rambut pendek cepak menyodorkan tangannya, "kenalkan, nama saya Anton siNaga", sahutnya. Markijan sedikit gemetar mendengarnya. Kemudian yang lain dengan rambut pendek keriting mengikuti juga, "saya Rizal Bakar Besi", sahutnya. Markijan lebih kaget mendengarnya. Tanpa basa-basi Markijan tak mau kalah dan dia bilang, "saya Raden Markijan Sugiharto Mangkubumi", hah??!

Pembantu Rektor

Suatu malam,Majikan Markisut marah-marah karena rumahnya kemalingan. Kemudian dia bersama Kisut lapor ke kantor polisi esok harinya. "Nama anda siapa?", kata petugas. "Markirun, pak", sahut si boss. "pekerjaan anda?", tanya petugas. "Pembantu rektor, pak", lanjut si Boss. Tiba-tiba si petugas malah marah-marah, "anda ini pembantu, seharusnya anda tahu dong kalau malam itu pintu diperiksa, kan kasihan Pak Rektor jadi kehilangan barang!", hah??!!

Lantai Berapa pak?

Markijan hari itu sedang berada di sebuah hotel. Tiba-tiba ada seorang kakek bertanya, "maaf,pak, bisa bapak tunjukan dimana kamar pak Markesot?". "Oh, mari kek, saya antar", sahut Kijan. Keduanya menuju lantai 10 hotel itu. Kemudian si kakek mengetuk pintu berulang-ulang tapi tidak ada jawaban. "mungkin orangnya gak ada, ya", tanya kakek. "Betul kek, orangnya ada di lantai 1 sedang makan", jawab Kijan. Hah???!

Anak Pertama

Setelah anak Markesot lahir, ia kemudian meminta Markijan mencarikan nama untuk anaknya. "Toni saja bagaimana?", kata Kijan. "Apa gak ada yg lebih islami?", sahut Kesot. "Toni itu ada dalam al-qur'an malah sering dibaca kalau sholat", sambung Kijan. "masa??", Kesot menimpali. "ya, 'audzu billahi minassyaiy..Toni..." hah????!!!

Pak Hakim

Hari itu Markijan pergi bersama Markesot untuk menghadiri sebuah persidangan. Di persidangan terdengar hakim berkata, "sesuai dengan undang-undang maka anda dihukum 8 tahun penjara!". Terdakwa kemudian berteriak, "tidak bisa pak hakim, ini kezaliman!". Dengan muka marah dan kesal si hakim berkata, "jika anda tidak menerima keputusan ini, silakan keluar!?", lho??!

Lahirnya 40?

Markijan, Markesot dan Markisut sedang bercakap-cakap. Kijan berkata, "istriku waktu hamil dia membaca buku 'a warrior' dan dia melahirkan satu anak". Markesot kemudian menimpali, "istriku waktu hamil dia baca juga '3 musketeers' lalu melahirkan tiga anak". Tiba-tiba Markisut berdiri dia lari sambil bilang,"istriku sedang hamil dia sedang membaca buku 'ali baba dan 40 penyamun!". Walaah??!!

Cetak Sesuai Aslinya

Di sebuah tempat cetak photo, Markijan bertanya kapada salah satu petugasnya, "disini bisa cetak poto dengan ukuran besar sesuai aslinya?". Tanpa sungkan petugas menjawab, "Bapak datang ke tmpat yang tepat, kami memang ahlinya pak, pasti bapak gak akan kecewa!", sahut si petugas. "saya ingin membuat photo ini sesuai aslinya", kata Kijan sambil mengeluarkan poto bergambar Candi Borobudur. haaah?!

Didalam Bar

Markijan pada suatu malam diajak temannya Markesot pergi ke sebuah Bar. Didalam Bar, Kijan duduk bersebelahan dengan dua orang bule. Bule pertama berkata kepada Bartender, "Martini, single!", teman si bule satunya bilang, "Jack Daniel, single!". Kemudian si Bartender menoleh kepada Markijan. Kontan saja Markijan gelagapan dan spontan bilang, "Markijan bin Rukijan, married..!", hah??!!?

Terlambat Masuk

Sewaktu masih SD, Markijan sebangku dengan Markesot. Suatu hari mereka terlambat ke sekolah, Bu guru marah sama mereka dan bertanya, "Kijan, kenapa kamu terlambat?" "Saya mimpi naik pesawat terbang bu, jadinya terlambat bangun", jawab Kijan. "Kalau kamu Kesot?", tanya Guru. Dengan muka kaget, Kesot menjawab, "anu bu...saya nganter Kijan bu ke bandara..", hah??!!

Kebiasaan Merokok

Markijan pergi ke dokter karena ia mengeluh dadanya sakit. Setelah sampai, Kijan ditanya oleh dokter, "Berapa umur anda sekarang?" "50 tahun dok". jawab Kijan. "Wah, coba kalau anda tidak merokok mungkin anda sudah punya hotel sekarang". Dengan agak kesal Markijan balik bertanya, "umur dokter berapa sekarang?" "65 tahun", jawab dokter. "Dokter tidak merokok?", tanya Kijan. "tentu tidak, kenapa?", tegas dokter. "Sekarang anda sdh punya hotel?", hah??!!

Mengubur Gajah

Di sebuah kebun binatang, Markijan bertanya kepada seorang petugas yg sedang menangis, "kenapa bapak menangis?". Petugas menjawab, "saya kehilangan gajah saya pak yang baru mati karena sakit". Sedikit mencoba menghibur, Markijan berkata, "ya sudah pak ikhlaskan saja, kan cuma binatang". Dengan tampang tambah muram si petugas menjawab, "masalahnya saya ditugasi untuk menguburnya pak", hah??!!

Naik Kuda

Sepulang dari pasar, Markijan berhenti dipinggir jalan untuk menunggu delman sewaan yangg akan membawanya pulang. Disebelahnya berdiri, seorang ibu-ibu yang sangat gemuk yang juga menunggu delman. Ketika sudah nampak delman, ibu itu segera bergegas menghentikannya. Namun tiba2 si kusir berkata, "cepat naik bu, sebelum dilihat kuda saya!", lho??!!

Angkat Tangan!

Suatu malam Markijan merasa dirumahnya ada pencuri. Tanpa pikir panjang, Markijan langsung ambil pistol, "angkat tangan!", seru Kijan. Kontan saja si pencuri meminta ampun sampai menangis, "tolong pak, kasihani saya, ampuni saya", begitu katanya. Tiba-tiba anak Markijan bangun, dan berkata, "Ayah siniin pistolnya, itu airnya sudah habis mau adek isi lagi", hah??!!

Pilot Sinting

Markijan bingung ketika dia naik pesawat. Sang pilot sejak berangkat ketawa-ketawa sendiri. Akhirnya Markijan bertanya, "kenapa anda ketawa terus dari tadi?". Pilot menjawab, "saya tertawa setiap kali mengingat para dokter dan suster di rumah sakit jiwa ketika mereka mengetahui kepergian saya dari rumah sakit itu", hah??!!

Ontanya Mang Sarip

Markijan memang orang yg sholeh. Dia akhirnya bisa pergi menunaikan ibadah Haji. Di Arab sana, Markijan melihat binatang yang aneh, tinggi besar dan berleher panjang. Dia bertanya kepada orang Arab, "Tuan binatang apa itu?". Si Arab menjawab, "Hal anta ma ta'rif?". Sambil bengong Markijan bergumam, "oooh...ontanya Mang Sarip", hah??!!

Kena Tilang1

Suatu hari, Markijan pergi keluar sambil mengendarai mobil barunya. Tanpa sadar dia telah melanggar rambu lalu-lintas. Lalu tiba2, "priiiit..!" bunyi pluit polisi menghentikannya dan bertanya, "berhenti, siapa nama anda?". Spontan Markijan menjawab, "Nama saya Kruzz Florebisina Markijan Naja Latinio". Polisi yang sedang menulis kemudian bingung dan berkata, "Jalan! awas kalau melanggar lagi!", lho??!!

Perlu Istirahat

Tetangga Markijan seorang wanita yang kaya tapi pelit. Wanita itu juga dikenal bawel dan paling suka gosipin orang. Suatu waktu dia pergi ke dokter karena merasa sakit. Setelah diperiksa, dokter cuma bilang, "nyonya cuma butuh istirahat". Si nyonya kemudian protes, "cuma istirahat, dok?, lihat lidah saya", sambil menjulurkan lidahnya. Sedikit kesel dokter bilang, "ya, itu juga harus istirahat". Nah.??!

Melerai Berkelahi

Anak laki-laki Markijan sepulang sekolah menangis, matanya keliatan lebam. "Kamu berkelahi lagi?", tanya ibunya. Sambil menangis, Markodir berkata, "huhuhu..saya abis melerai orang besar berkelahi dengan anak kecil". Dengan bangga Ibu Kijan menjawab, "wah hebat kamu nak, lalu siapa anak yang kamu tolong itu?". Dengan wajah memelas si anak bilang, "saya", hah??!!

Cermin membawa nikmat

Istri Markijan sekarang sudah 'gaul' banget. Kemana-mana selalu saja shopping pakaian di mall dan ketika pulang selalu saja ber'pose' didepan cermin. Saking keselnya, Markijan kemudian memberi pelajaran kepada sang istri. Dia belikan sang istri baju yang bagus-bagus dan menguncinya didalam kamar tanpa cermin selama 2 jam. Hah??!!

Bonus Dokter Gigi

Markijan pergi ke dokter gigi hampir setiap minggu. Dia seringkali memberitahukan teman-temannya soal dokter gigi yang baik itu. Hingga suatu waktu, Markijan bertanya kepada si dokter, "Dok, apa bonusnya kalau saya bisa mendatangkan pelanggan lain ke klinik dokter ini". Dengan muka masam, si dokter bilang, "saya akan mencabut gigi anda secara gratis setiap satu pelanggan yg anda bawa!", walaaaah??!!

Sang Pemberani

Menjelang liburan, Markijan jalan-jalan ke pasar. Di tengah keramaian tiba-tiba muncul seorang pemuda sambil berteriak-teriak, "Siapa yang mau berkelahi denganku?". Lalu muncul seorang yg bertubuh kekar dan berkata,"saya..!". Setelah orang itu maju dan berhadapan, tiba-tiba orang tadi melanjutkan teriak, "kami sudah berdua, apakah ada yang ingin berkelahi dengan kami?". Lho??!!

Bapaknya ada??

Sewaktu Markisut masih menjadi babu, ia mendapat pesan dari majikannya, "Sut, tolong kalau ada tamu yang datang mencari saya, bilang saya lagi gak ada, keluar rumah". "Nggih pak", jawab Kisut. Selang beberapa lama, ada tamu yang datang dan bertanya, "Bapak ada?". Markisut menjawab, "gak ada pak sedang keluar". Si tamu bertanya lagi, "Kapan pulang?" Dengan muka bingung Markisut menjawab, "Sebentar saya tanya dulu". Hah??!!

Tukang Pos

Jum'at yang lalu Markijan mendengarkan sebuah pengajian di sebuah musholla. Di sela-sela pengajian, ustadz berkata kepada jamaah yang rata-rata perempuan, "Seorang istri harus taat kepada suaminya dan harus ikut kemanapun suaminya itu pergi". Tiba-tiba ada seorang ibu bertanya, "Masalahnya pak Ustadz, suami saya adalah seorang tukang pos". waduh?!!

Beli Gitar

Sore kemaren Markodir menangis minta dibeliin gitar pada Bapaknya. Si Bapak rupanya jengkel dan bilang sama Kodir, "Bapak gak akan beliin kamu gitar, nanti mengganggu istirahat Bapak!". Sambil menangis si Kodir bilang, "Kodir janji pak, gitar itu hanya dimainkan pada saat Bapak tidur saja". Hah??!!

Tahlilan

Markijan malam itu kebetulan menginap di sebuah hotel. Tetapi semalaman ia tidak bisa tidur karena banyaknya serangga di kamarnya malam itu. Pagi harinya dia komplain kepada pihak hotel, "hotel anda tidak layak untuk menginap!", saya tidak bisa tidur semalaman karena dikamar saya banyak serannga lalu-lalang", keluh Kijan. Pihak hotel sadar, kemudian mengajak serta Markijan melihat kamarnya dan berkata, "saya tidak melihat apa-apa pak, cuma satu serangga yang sudah mati diatas meja itu". Sambil dongkol Markijan menjawab, "Bapak benar, tapi bapak tidak melihat puluhan kawan-kawannya datang melayat tadi malam", hah???

Cukur Gratis

Senang sekali hati Markesot waktu itu karena dia akan segera menikahi gadis idamannya. Markesot yang sementara ini berprofesi sebagai tukang cukur kemudian datang menemui calon mertuanya. Sang calon mertua bertanya kepadanya, "apa yang akan kamu berikan sebagai mas kawin kepada anak saya?". Markesot terkaget dan spontan menjawab, "saya akan memberikan kepada anda dan keluarga cukur gratis selama 3 tahun!", hah???!!

Bekal Roti

Ini kisah Markijan waktu kecil. Seperti biasanya, Ibu Markijan hari itu membawakan roti untuknya pada saat hendak ke Sekolah. Setelah beberapa hari Kijan ditanya oleh Ibunya, "bagaimana nak, roti yang ibu bikin beberapa hari itu enak?". "Gak tau bu, Kijan memberikan roti itu kepada teman", jawab Kijan. "Gimana apa dia senang?", kata Ibunya. Si Kijan menjawab, "gak tahu juga bu, soalnya dia tidak pernah lagi ke sekolah setelah memakannya". Hah???!

Obat Susah Tidur

Suatu hari Markesot pergi ke dokter untuk memeriksakan kenapa dia suka berjalan sendiri saat tidur. Kemudian dokter memberinya sebuah kotak dan berkata, "ambilah ini dan taburkan isinya di sekitar ranjangmu sebelum anda tidur". Dengan wajah keheranan Kesot menerimanya dan berkata, "kenapa obat ini harus saya tuangkan di lantai, dok?". Dengan santainya si Dokter menjawab, "ini bukan obat tapi paku payung". Hah??!

Menjadi Direktur

Seorang guru memberikan tugas kepada murid2nya untuk menulis cerita dengan tema "seandainya saya seorang direktur". Semua murid di kelas itu bersemangat menuliskan ceritanya, tapi hanya Markodir yang berdiam diri. Sang Guru bingung dan bertanya kepadanya, "kamu kok gak menulis apa-apa, Dir? Kenapa?". Sambil menatap guru tersebut Markodir menjawab, "saya sedang menunggu sekretaris saya bu, untuk menuliskan ceritanya". Hah??!!

Pemain Teater

Suatu malam, Markijan ikut pementasan teater. Usai mentas si Kijan bertanya kepada Markesot, "Gimana pentasku tadi Sot, bagus kan?". Kesot menjawab, "mestinya di akhir cerita kamu mati jangan karena minum racun", Sahut Kesot. "Kenapa?" tanya Kijan. Temannya bilang, "Mestinya kamu mati oleh bunyi pistol biar penonton pada bangun". Hah???!

Ibu Beo

Kisah ini terjadi di sebuah kantor polisi. Jam 03.00 dini hari tiba-tiba telepon berdering. Dengan terkantuk-kantuk polisi itu menjawab, "ya ada yang bisa dibantu?". Si penelpon berkata, "tolong pak..tolong...dikamarku ada seekor kucing yang mendekatiku". Sambil menahan kesal si Polisi menjawab, "tenang saja nyonya itu kan hanya seekor kucing". Kemudian si Penelpon berkata, "masalahnya saya seekor beo pak" hah???!

Permintaan Akhir

Ini adalah kisah seorang yang akan dihukum mati di sebuah tempat eksekusi. Salah seorang Hakim yang menyaksikan bertanya kepada sang terhukum, "apa permohonanmu yang terakhir sebelum eksekusi ini dimulai". Si terhukum menjawab, "apakah anda akan memenuhinya?". "ya", jawab Hakim. Dengan senyum si terhukum menjawab, "saya ingin mati karena tua pak Hakim....". Hah??!

Tagihan sampai pingsan

Di Indonesia, banyak orang miskin yang sakit tetapi selalu dipersulit untuk berobat ke Rumah Sakit. Tapi kejadian ini lain. Markisut, tetangganya Markijan datang ke sebuah Rumah Sakit karena dia harus dioperasi. Kemudian si dokter berkata, "sebelum operasi saya akan membuat anda pingsan, mana yang anda pilih dengan obat bius apa tagihan rumah sakit". Hah???!

Papan Iklan

Di kampung tempat Markijan tinggal, disebuah persimpangan jalan terpasang sebuah papan bertuliskan:Dilarang Ngebut Karena Disini Tidak Ada Rumah Sakit". Hah??!

Makan di Luar

Suatu pagi hari yang cerah, Markijan hendak peri bekerja dan dia bilang kepada istrinya, "Bu, nanti malam kita makan di luar ya, siapin saja semuanya". Malamnya ketika Markijan pulang, dia heran melihat jalan depan rumahnya ada meja makan lengkap dengan hidangannya. Hah???

Life Style

Markodir, anaknya Markijan selalu merengek kalau akan pergi ke sekolah. Dia selalu ingin membawa mobil tua bapaknya untuk ke sekolah. Ibunya selalu melarang karena hal itu adalah pemborosan. Hingga suatu hari ibunya kesal dan bilang, "Kodir, Allah sudah menciptakan kedua kaki kamu itu buat apa?". Dengan tampang lesu si Kodir menjawab, "yang satu buat ngijek rem dan satu lagi buat nginjek gas, ibu". Hah??!

Sepak Bola

Sehabis usainya acara Liga Champions di TV, Markesot sering berbicara masalah bola dengan teman-temannya. Semua pertanyaan mengenai bola, si Kesot tahu betul. Dengan sedikit angkuh, Kesot bilang, "apa aja mengenai bola gw tahu dah". Temen Kesot, Markijan dengan mesem bertanya, "Gini Sot, ente tau berapa jumlah lobang jaring yang terpasang di tiang gol sepakbola?". Hah??!